Denpasar – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Bali, Eem Nurmanah, menghadiri Acara Peresmian Dimulainya Pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan yang berlangsung di Gedung Ksiranawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (22/12). Kehadiran tersebut merupakan bentuk dukungan Kementerian Hukum terhadap arah kebijakan pembangunan jangka panjang Provinsi Bali. Kepala Kantor Wilayah hadir didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, I Nengah Sukadana.
Acara peresmian ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, yang memaparkan arah Pembangunan Bali Masa Depan dalam kerangka 100 Tahun Bali Era Baru. Pembangunan tersebut didasarkan pada upaya menjaga kesucian alam Bali beserta seluruh isinya. Hal ini diarahkan untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sesuai prinsip Trisakti Bung Karno.
Gubernur Bali menegaskan bahwa pelestarian alam menjadi fondasi utama pembangunan Bali ke depan. "Kita harus menjaga kondisi geografis alam Bali, melindungi gunung, laut, danau, sungai, serta mata air agar tetap lestari," ujar Wayan Koster. Selain itu, upaya pelestarian juga mencakup perlindungan hutan, pengendalian alih fungsi lahan, serta pengelolaan iklim secara berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, Gubernur Bali juga menyampaikan kebijakan pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kualitas manusia Bali. Kebijakan tersebut meliputi penyediaan udara dan air bersih, kedaulatan pangan berbasis organik, serta jaminan sandang dan papan bagi masyarakat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia diwujudkan melalui pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan jaminan sosial.
Lebih lanjut, Wayan Koster menekankan pentingnya transformasi perekonomian Bali yang berkelanjutan. “Perekonomian Bali harus dibangun secara produktif, berdaya saing, dan berbasis budaya agar mampu bertahan dalam jangka panjang,” jelasnya. Transformasi ini mencakup pengembangan pariwisata berbasis budaya, industri kreatif, serta penguatan kebanggaan terhadap produk lokal.
Selain aspek alam dan ekonomi, pelestarian kebudayaan Bali juga menjadi perhatian utama dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan. Upaya tersebut dilakukan melalui pemuliaan desa adat, subak, manuskrip kearifan lokal, serta perlindungan karya seni budaya melalui kekayaan intelektual. Kegiatan peresmian ini diharapkan menjadi titik awal pelaksanaan pembangunan Bali yang selaras antara alam, manusia, dan kebudayaan.
