Nusa Dua, Bali – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia, bekerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) dan the Funds-in-Trust (FIT) Japan IP Global, menyelenggarakan kegiatan Induction Training for National Focal Points bertempat di Courtyard by Marriot Bali Nusa Dua Resort, Selasa (14/1/2025). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para ahli kekayaan intelektual dari berbagai negara di Afrika, Arab, Asia, dan Pasifik dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengimplementasikan proyek-proyek agenda pembangunan terkait kekayaan intelektual.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Ir. Razilu, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Bali, Wahyu Eka Putra, Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi pada DJKI Kementerian Hukum, Wakil Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, Ms. Mayuko Adachi, Konselor Senior, Divisi Koordinasi Agenda Pengembangan, WIPO, Mr. Georges Ghandour, perwakilan peserta dari berbagai negara, serta unsur pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Bali.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Ir. Razilu, menyampaikan tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memperkuat kapasitas para Focal Point Nasional di Afrika, kawasan Arab, Asia, dan Pasifik. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk berhasil melaksanakan proyek-proyek Agenda Pembangunan di negara masing-masing.
“Pelatihan ini penting untuk proyek pembangunan WIPO, yang bertujuan untuk mendistribusikan keuntungan dari sistem kekayaan intelektual global secara lebih adil, khususnya kepada negara-negara berkembang, sebagaimana yang diuraikan dalam Agenda Pembangunan WIPO,” terang Razilu.
Lebih lanjut, Ir. Razilu juga menyampaikan harapannya agar melalui pelatihan ini, para peserta dapat membangun jaringan kerja yang kuat dan saling berbagi pengalaman. "Saya yakin, melalui kegiatan ini akan terjalin kolaborasi yang erat antar negara, sehingga dapat mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang lebih baik di tingkat global," tambahnya.
Kegiatan Induction Training ini mencakup berbagai materi pelatihan, mulai dari pengenalan sistem kekayaan intelektual internasional, strategi pengembangan kebijakan kekayaan intelektual, hingga praktik terbaik dalam mengimplementasikan proyek-proyek terkait kekayaan intelektual.
Sejalan dengan hal tersebut, Kakanwil Kementerian Hukum Bali, Wahyu Eka Putra dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam mendorong pengembangan dan perlindungan kekayaan intelektual di tingkat global.
"Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas para ahli kekayaan intelektual di negara-negara berkembang. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, mereka diharapkan mampu berkontribusi secara aktif dalam memajukan ekonomi kreatif dan inovasi di negara masing-masing," ujar Wahyu.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat kembali ke negara masing-masing dengan membawa bekal pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas layanan kekayaan intelektual di negaranya.
